Baby Dutch Pancake! Sajian Unik dari Jerman yang Mudah di Recook!
![](https://statik.unesa.ac.id/s1sj/thumbnail/f13f4316-4315-477b-aec3-1c4359fc75fe.png)
Pancake adalah sajian yang tidak asing lagi apalagi jika dinikmati dengan kopi atau teh. Pancake juga cocok menjadi pilihan saat bingung ingin sarapan apa. Tak heran jika makanan ini menjadi sajian yang banyak disukai karena selain rasanya yang enak penyajiannyapun praktis.
Pancake umumnya berbentuk kue dadar bundar yang dapat ditumpuk maupun digulung serta dilengkapi dengan berbagai topping manis seperti madu, es krim ataupun coklat yang digemari banyak kalangan. Topping menyegarkan lainnya seperti potongan buah strawberry, mangga, blueberry, atau pisang membuat Pancake menjadi pilihan camilan yang selain enak, juga menyehatkan. Nah, namun kali ini minSJ ingin mengajakmu untuk mengenal pancake yang tidak biasa.
Baby Dutch Pancake memiliki ciri khas dan keunikan yang tidak bisa kamu dapatkan saat menikmati pancake biasa. Penasaran apa fakta unik dari Baby Dutch Pancake? Yuk lanjut geser kebawah:
Tidak Berasal dari Belanda:
Penggunaan kata 'Dutch' membuat masyarakat sering mengira camilan ini berasal dari Belanda. Namun tahukah kamu bahwa Baby Dutch merupakan camilan yang berasal dari Jerman dan mulai populer sejak tahun 1942? Penggunaan kata Belanda kemungkinan ada kaitannya dengan sebutan “Deutschland” yang sering digunakan sebagai nama lain Jerman.
Berbentuk Raksasa
Saat Baby Dutch Pancake yang wangi ini keluar dari oven, penampilan pertamanya akan membuat Anda terkejut! Adonan pancake bukan lagi datar namun naik ke atas! Bentuknya seperti mangkuk, mengikuti dan memenuhi loyang yang sebelumnya masuk ke oven. Ukuran Baby Dutch Pancake bisa lebih besar 1,5 kali lipat dari pancake yang biasanya loh!
Tekstur yang Lebih Unik dan Garing Baby Dutch Pancake memiliki tekstur yang unik, dengan bagian atas pancake yang lebih garing dan bagian bawah yang lebih lembut, berbeda dengan pancake biasa yang berbentuk lingkaran dengan ketebalan yang sama. Saat Baby Dutch Pancake keluar dari oven, adonan yang panas dan ditambahkan es krim dan saus favorit, membuat berbagai sensasi rasa di mulut.
Nah daripada penasaran yuk langsung pantengin resepnya!
Bahan-bahan:
1/2 cangkir tepung serba guna
1/2 cangkir susu
2 butir telur besar
2 sendok makan gula pasir
1 sendok teh ekstrak vanili
1/2 sendok teh garam
2 sendok makan mentega tawar
Gula bubuk, sirup maple, dan selai, untuk penyajian
Langkah-langkah:
Campur adonan: Masukkan tepung, susu, telur, gula, vanili, dan garam ke dalam blender atau food processor yang dilengkapi dengan alat pengaduk. Campur selama 10 detik, kikis sisi-sisinya, lalu campur lagi selama 10 detik. Adonan akan cukup encer dan cair.
Istirahatkan adonan: Diamkan adonan di dalam blender dan sisihkan selama 20 hingga 25 menit. Ini memberi waktu bagi tepung untuk menyerap cairan.
Panaskan wajan dan oven: Sementara itu, letakkan wajan tahan oven berukuran 9 hingga 10 inci di rak tengah oven dan lepaskan rak apa pun di atasnya. Panaskan oven hingga 425°F.
Lelehkan mentega: Saat siap membuat panekuk, keluarkan wajan dari oven menggunakan sarung tangan oven dan letakkan di atas kompor. Tambahkan mentega dan putar wajan untuk melelehkan mentega dan melapisi bagian bawah dan sisi wajan.
Tambahkan adonan: Tuang adonan di atas mentega. Miringkan wajan jika perlu agar adonan merata di semua sisi. letakkan wajan di dalam oven.
Panggang adonan: Panggang hingga adonan mengembang, bagian atasnya agak kecokelatan, dan bagian samping serta tepinya berwarna cokelat tua, 15 hingga 20 menit.
Sajikan selagi panas: kamu dapat menyajikannya langsung dari wajan atau memindahkan baby dutch pancake ke piring saji. Taburi dengan gula bubuk. Potong-potong dan sajikan dengan sirup maple atau selai.
Resep ini akan sedikit menguras tenagamu meskipun kamu jadi ketagihan!