Usung tema “Sustainable Business”, Tiga Mahasiswi Sastra Jerman UNESA Lolos Pendanaan PMW UNESA 2022
![](https://statik.unesa.ac.id/s1sj/thumbnail/68a48053-60a2-45d4-a273-1333f06ae1c8.png)
Pekan Mahasiswa Wirausaha (PMW) telah diadakan kembali oleh Universitas Negeri Surabaya pada Maret hingga April 2022 lalu. PMW merupakan ajang bagi mahasiswa UNESA untuk berkompetisi dalam bidang wirausaha kreatif yang nantinya akan mendapat bantuan pendanaan dan pembinaan usaha. Tahun ini PMW diikuti oleh 7 fakultas dan 1 program Vokasi di UNESA dengan jumlah 695 proposal pengajuan.
Setelah mengikuti serangkaian seleksi yang ada, tim PMW dari Sastra Jerman 2020 berhasil mendapat pendanaan PMW UNESA tahun 2022 berkat mengajukan proposal bisnis yang berkonsep sustainable business, yaitu inovasi jasa kurir yang ramah lingkungan. Jasa eco-courier ini diberi nama “PEDAHIN”. Tim tersebut beranggotakan Dhebby, Revita, dan Della dengan Bapak Yunanfathur Rahman sebagai dosen pembimbing.
Yunanfathur Rahman - Dosen Pembimbing
PEDAHIN mengadopsi konsep bisnis berkelanjutan yang ramah lingkungan karena berawal dari keresahan Tim PEDAHIN tentang penggunaan emisi karbon yang terus meningkat akibat penggunaan bahan bakar kendaraan pribadi, kemudian tercetuslah ide untuk membuat jasa pengiriman menggunakan kurir bersepeda.
“Kalau naik sepeda kan ramah lingkungan terus cepet juga bisa masuk gang-gang kecil yang sulit dilewati pakai motor. Nah, awalnya target utama kita itu mahasiswa UNESA yang kos di gang 1-10 Lidah Wetan. Mungkin mereka mager ke kampus untuk ngirim berkas atau beli makan, kita bisa bantu kirim dan beli itu buat mereka,” jelas Dhebby.
Di sisi lain, PEDAHIN ini masih harus gencar melakukan promosi lebih luas karena semua orang belum terlalu mengenal jasa ini. Selain itu, mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan emisi karbon yang sangat berpengaruh pada pemanasan global juga menjadi tantangan tersendiri bagi Tim PEDAHIN.
“Harapannya kita bisa memberikan perubahan untuk lingkungan karena dimulai dari hal-hal kecil ini lah kita turut berkontribusi dalam menekan global warming dan menjaga lingkungan. Kita butuh bergerak. Kalau bukan kita siapa lagi? Kalau bukan sekarang kapan lagi?,” tutur Dhebby.
Narasi : Ayyuma
Editor : Rafaeliando