MENURUN NYA PEMINAT MAKANAN FAST FOOD DI JERMAN
![](https://statik.unesa.ac.id/s1sj/thumbnail/1e212374-8bd2-4b5e-8d54-4afdf12cf023.jpg)
Makanan
cepat saji atau siap saji ini sangat diminati banyak orang karena sederhana dan tidak membuang-buang waktu kita untuk memasak. Bagi masyarakat yang tidak punya waktu untuk memasak biasanya sangat suka membeli makanan cepat saji. Mulai dari anak-anak hingga dewasa sangat meminati makanan cepat saji. Banyak restoran cepat saji yang buka hampir di seluruh dunia. Seperti contoh nya restoran cepat saji yang sudah sangat mendunia yaitu, McDonald’s
restoran cepat saji yang menjual ayam goreng ini pasti diminati banyak orang karena kelezatan makanannya. Banyak anak kecil yang menyukai ayam goreng di restoran ini, bahkan orang dewasa pun tidak mau kalah. Penjualan dari restoran ini sangatlah tinggi, mereka menawarkan berbagai macam variasi menu dan juga promosi yang tinggi yang membuat orang sekitar menjadi ingin membeli. Tidak hanya itu mereka memanfaatkan pemasaran melalui anak muda, seperti melakukan kolaborasi bersama artis korea hingga film anak-anak. Lalu mengapa jumlah konsumen makanan cepat saji di Jerman mulai menurun?.
Ini karena adanya penurunan konsumsi daging . Menurut data dari Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis) menunjukkan bahwa produksi daging di Jerman mengalami penurunan. Pada tahun 2020, nilai total produk daging mencapai €38,6 miliar, turun 4% dari tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan tren jangka panjang di mana konsumsi daging per rumah tangga menurun dari rata-rata 6,7 kilogram per bulan pada tahun 1987 menjadi sekitar 2,3 kilogram pada tahun 2020. Tidak hanya itu di Jerman saat ini mulai banyak orang yang vegan. Pada tahun 2020 produksi produk vegan mulai meningkat hampir 39%, dengan nilai produk pengganti daging naik dari €272,8 juta menjadi €374,9 juta. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen lebih memilih makanan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Dampak pandemi covid juga mempengaruhi penjualan makanan cepat saji, bahkan banyak restoran yang tutup dan juga tidak bertahan lama.
Terjadinya Boikot Global besar-besaran pada tahun 2024, banyak restoran cepat saji yang terkena dampaknya dan mengalami penurunan penjualan yang drastis. Penurunan ini bisa mencerminkan bagaimana sentimen konsumen dapat mempengaruhi kinerja penjualan. Tetapi saat ini masyarakat Jerman sudah mengurangi pembelian makanan yang cepat saji karena faktor kesehatan. Program diet dan makanan sehat sudah mulai diminati di negara-negara Jerman, mereka sudah mengubah pola makan mereka demi kesehatan. Melakukan pola “Clean Eating” menjadi kebiasaan yang populer di negara Jerman dalam beberapa tahun terakhir. Makanan rendah lemak dan bernutrisi ini sangat diminati warga Jerman. Negara jerman sendiri juga mempunyai makanan khas yang sangat sehat dan bernutrisi seperti , “Sauerkraut” yang terbuat dari irisan kol putih yang difermentasi ini sangat bermanfaat bagi pencernaan dan juga mengandung vitamin A,B,C, dan E.
Kemudian ada menu sarapan yang paling diminati masyarakat Jerman yaitu “Muesli”
yang berisi oatmeal, buah kering dan kacang-kacangan ini juga kaya akan serat dan nutrisi. Dengan pola hidup yang sehat ini memberikan masyarakat Jerman lebih banyak manfaat bagi kesehatan terutama bagi para lansia. Mengurangi konsumsi makanan cepat saji akan membuat tubuh kita menjadi lebih baik dan tidak terkena obesitas ataupun penyakit lain yang dapat menyerang sistem imun manusia. Mulailah hidup sehat dari sekarang untuk kesehatan kalian di masa yang akan datang.
Ditulis oleh : Nadilla Fayradita Adrianzah